Tuesday 30 June 2015

Tabah Sampai Akhir



Tabah Sampai Akhir adalah buku yang bercerita pengalaman saya untuk bangkit dari keterpurukan setelah sempat divonis lumpuh oleh dokter. Tak mudah bagi saya untuk menulis buku ini karena harus mengingat kembali masa lalu. Nah, lewat artikel ini saya akan berbagi tip untuk menulis memoar inspiratif. 
Mengumpulkan data
Menulis naskah nonfiksi memang berbeda dengan naskah fiksi yang cenderung membutuhkan lebih banyak imajinasi. Namun, sama saja, kita perlu bekerja keras untuk menghasilkan tulisan yang bagus.  
Kita perlu memperluas pengetahuan tentang tema yang sedang kita tulis dengan melakukan riset dan mengumpulkan referensi. Saat menulis Tabah Sampai Akhir, saya membaca buku dengan tema adventure dan kisah yang inspiratif sebanyak-banyaknya sebagai bahan referensi.
Banyak membaca buku dengan genre yang sama dengan naskah yang kita tulis, akan menambah wawasan yang sangat luas bagi si penulis agar bisa membayangkan kejadian inspiratif yang telah dialami orang lain.

Sertakan data pendukung yang diperlukan
Beberapa buku nonfiksi biasanya memerlukan data pendukung. Data pendukung bisa berupa foto, gambar, dan sebagainya. Bagi saya, foto sangat bisa menambah daya ingat penulis saat ingin menulis kisahnya yang sudah lama berlalu. Hal itulah yang juga saya lakukan saat menulis buku Tabah Sampai Akhir.
Tokoh di dalam naskah
Untuk memasukkan tokoh yang ada dalam naskah, sebisa mungkin jangan terlalu banyak. Karena bisa membuat pembaca agak sedikit bingung. Tidak semua mesti diceritakan. Lebih baik pilih yang berkaitan dengan jalinan cerita utama.
Jangan lupa, deskripsikan tokoh yang akan kita ceritakan dengan detail, agar pembaca bisa lebih mengerti apa yang akan kita sampaikan melalui tokoh tersebut.
Kalimat inspiratif
Menurut saya, menyisipkan kalimat-kalimat mutiara atau quote dalam kisah inspiratif bisa memberikan efek positif bagi para pembaca. Dengan begitu, pembaca bisa turut merasakan suasana yang telah kita tuliskan dan lebih mengena dalam menebarkan pesan moral yang inspiratif.
Self editing dan cross check data
Setelah naskah selesai ditulis, sebaiknya kita menunda dulu perasaan senang dan puas. Lantas, apa lagi yang harus kita lakukan?
Sebaiknya baca kembali naskah yang telah ditulis, lakukan self editing, dan cross check data agar tidak ada informasi yang hilang. Atau, kita malah punya informasi baru yang terasa penting untuk ditambahkan. Pastikan juga tidak ada kesalahan ketik pada naskah kita sampai hasil kerja kita terasa sempurna.

0 comments:

Post a Comment