• Tabah Sampai Akhir Bersama Sarah Sechan


    June 10, 2012

  • June 9, 2012
  • Tetaplah Mendaki Menuju Puncak, Walau Harus Merangkak


    June 9, 2012
  • Cras ullamcorper imperdiet sapien semper ultrices


    June 9, 2012
  • Suspendisse pellentesque, enim id consequat luctus


    June 9, 2012
  • Aenean odio diam, hendrerit in rutrum quis, sollicitudin eu magna


    June 9, 2012
  • Nunc imperdiet libero faucibus massa


    June 9, 2012
  • Test layout


    June 9, 2012
  • In tincidunt sagittis enim


    June 9, 2012
  • Hello world!


    June 9, 2012

Tuesday 30 June 2015

Tabah Sampai Akhir



Tabah Sampai Akhir adalah buku yang bercerita pengalaman saya untuk bangkit dari keterpurukan setelah sempat divonis lumpuh oleh dokter. Tak mudah bagi saya untuk menulis buku ini karena harus mengingat kembali masa lalu. Nah, lewat artikel ini saya akan berbagi tip untuk menulis memoar inspiratif. 
Mengumpulkan data
Menulis naskah nonfiksi memang berbeda dengan naskah fiksi yang cenderung membutuhkan lebih banyak imajinasi. Namun, sama saja, kita perlu bekerja keras untuk menghasilkan tulisan yang bagus.  
Kita perlu memperluas pengetahuan tentang tema yang sedang kita tulis dengan melakukan riset dan mengumpulkan referensi. Saat menulis Tabah Sampai Akhir, saya membaca buku dengan tema adventure dan kisah yang inspiratif sebanyak-banyaknya sebagai bahan referensi.
Banyak membaca buku dengan genre yang sama dengan naskah yang kita tulis, akan menambah wawasan yang sangat luas bagi si penulis agar bisa membayangkan kejadian inspiratif yang telah dialami orang lain.

Sertakan data pendukung yang diperlukan
Beberapa buku nonfiksi biasanya memerlukan data pendukung. Data pendukung bisa berupa foto, gambar, dan sebagainya. Bagi saya, foto sangat bisa menambah daya ingat penulis saat ingin menulis kisahnya yang sudah lama berlalu. Hal itulah yang juga saya lakukan saat menulis buku Tabah Sampai Akhir.
Tokoh di dalam naskah
Untuk memasukkan tokoh yang ada dalam naskah, sebisa mungkin jangan terlalu banyak. Karena bisa membuat pembaca agak sedikit bingung. Tidak semua mesti diceritakan. Lebih baik pilih yang berkaitan dengan jalinan cerita utama.
Jangan lupa, deskripsikan tokoh yang akan kita ceritakan dengan detail, agar pembaca bisa lebih mengerti apa yang akan kita sampaikan melalui tokoh tersebut.
Kalimat inspiratif
Menurut saya, menyisipkan kalimat-kalimat mutiara atau quote dalam kisah inspiratif bisa memberikan efek positif bagi para pembaca. Dengan begitu, pembaca bisa turut merasakan suasana yang telah kita tuliskan dan lebih mengena dalam menebarkan pesan moral yang inspiratif.
Self editing dan cross check data
Setelah naskah selesai ditulis, sebaiknya kita menunda dulu perasaan senang dan puas. Lantas, apa lagi yang harus kita lakukan?
Sebaiknya baca kembali naskah yang telah ditulis, lakukan self editing, dan cross check data agar tidak ada informasi yang hilang. Atau, kita malah punya informasi baru yang terasa penting untuk ditambahkan. Pastikan juga tidak ada kesalahan ketik pada naskah kita sampai hasil kerja kita terasa sempurna.

Tuesday 23 December 2014

TIPS AND TRIK DEADLINE






Kali ini saya akan sedikit share pengalaman saya ketika menghadapi DEADLINE. Acap kali ketika mendengar kata 'Deadline' sebagai penulis merasa akan dikejar-kejar kewajibannya sebagai menulis. Bahkan seringkali penulis merasakan diam ditempat atau bisa disebut Writer's Block. Dimana ketika kita sedang menulis suatu cerita, sedang asik mengikuti alur yang mengalun bagaikan lantunan sebuah lagu, tiba-tiba lagu itu kusut alias ketika menulis itu kehabisan ide. Disini saya akan sedikit share tips and triknnya menurut pengalaman saya, cekidot ya....!!!
  1. Ketika memiliki deadline tentukan berapa banyak waktu yang kita miliki untuk mengerjakan deadline. #DEADLINE
  2.       Tentukan juga berapa banyak tulisan yang harus kita buat hingga batas waktu tersebut. #DEADLINE
  3.       Cobalah untuk tidak menggunakan kata BESOK, ketika sedang menghadapi DEADLINE. #DEADLINE
  4.       Selesaikan tulisanmu beberapa hari sebelum DEADLINE, sehingga kita bisa mengedit tulisan kita sendiri sebelum waktu yang sudah ditentukan. #DEADLINE
  5. Setidaknya seminggu sekali sempatkan waktu untuk membaca keseluruhan tulisan yang sudah kita buat. #DEADLINE
  6.   Tentukan waktu-waktu untuk menulis dan DISIPLIN dalam mematuhi waktu tersebut. #DEADLINE
  7. Misalnya, putuskan bangun lebih awal 30 menit untuk menulis, atau kerjakan tulisan tiap hari agar tepat waktu sampai waktu yang ditentukan. #DEADLINE
  8. Menyisihkan sebagian waktu makan siang untuk menulis. #DEADLINE
  9.  Yang terpenting tetapkan TUJUAN yang realistis dan step by step untuk selalu dikerjakan. #DEADLINE
  10.  Gunakan timer ketika sedang observasi untuk menambah kosah kata untuk sebuah tulisan yang mendekati sempurna. #DEADLINE
  11.  Seringkali kita melakukan observasi untuk tulisan melalui internet dan tak jarang sehingga membunuh waktu secara perlahan. #DEADLINE
  12. Gunakan timer ketika kita browsing untuk observasi di internet, misalnya menulis 1 Jam dan Browsing selama 30 menit. #DEADLINE
  13. Dengan demikian kita bisa mengefesienkan waktu untuk menari diatas pena. #DEADLINE
  14. Ingat, jangan sampai lupa waktu juga kalau sedang Deadline ingat Shalat, makan serta istirahatkan tubuh sejenak untuk melanjutkan tulisan. #DEADLINE
  15. Kita juga perlu mengatur waktu, agar rehat sejenak ketika menghadapi Deadline. #DEADLINE
  16. Tujuaanya agar kita memiliki semangat baru dan pikiran yang Fresh ketika akan melanjutkan sebuhah tulisan. #DEADLINE
  17. Beryukurlah karena dengan Deadline, waktu kita dapat diatur dengan baik melaui deadline. #DEADLINE


Sunday 26 January 2014

Asiknya berseluncur di atas pasir "Sandboarding'

Yogyakarta, tempat yang Istimewa ini selalu ada hal menarik untuk dilakukan baik dari segi wisata alam atau kuliner. Jika selama ini anda hanya melihat kegiatan outdoor bernama "Sandboarding" di Luar Negeri, sekarang di Indonesia tepatnya Yogyakarta sudah memiliki lokasi yang sangat cocok digunakan untuk kegiatan tersebut.


Endapan pasir bertemu arus laut urung menjadi delta, kuatnya arus pantai selatan turut mengacak pasir merapi yang memanjang di selatan Jogja sampai barat jawa tengah, dengan bantuan angin yang berhembus, pasir membentuk sebuah bentangan alam yang khas dengan teksturnya yang melembut serta ritmenya yang teratur. gumuk pasir Parangkusumo, salah satu keunikan bentuk lahan di selatan Jogja.

Sandboarding merupakan olahraga permainan menggunakan papan seluncur yang dipergunakan di atas pasir. Lokasi untuk bermain Sandboarding sangat mudah untuk dijangkau yaitu terletak di Parang Kusumo, tempat ini bersebelahan dengan Pantai Parang Tritis yang menjadi salah satu icon kota Jogja.

Ketika anda berada diatas pasir dan siap meluncur adrenalin anda akan di uji disini, antara perasaan takut atau berani. Dengan ketinggian sekitar 5 - 7 M anda akan merasakan adrenalin meningkat dengan cepat setelah meluncur, jatuh bangun berluluran pasir sudah menjadi hal biasa dalam olahraga ini. Dengan alat pengaman Sandboarding berupa helm, pengaman tangan dan lutut kaki.

Pada akhir tahun 2013 lalu saya berkunjung ke Jogja yang awalnya hanya untuk ingin mendapatkan alat bantu 'Brace' (alat untuk berjalan tanpa menggunakan tongkat) karena saat ini saya berjalan dengan menggunakan alat bantu tongkat yang pada tahun 2010 sempat mengalami kecelakaan, namun beruntung saya sebelumnya menjadi anggota Mahasiswa Pecinta Alam MAPA Gunadarma. Walaupun saat ini saya menggunakan alat bantu untuk berjalan, banyak teman-teman dari Mapala lain yang sering membantu saya apabila Travelling.

Beruntung saya mempunyai keluarga besar di Mahasiswa pecinta alam, karena hampir setiap kota pasti ada saja Mapala di daerah nya masing-masing. Pada saat itu saya berkunjung ke Yogyakarta, dan bersinggah di Universitas Gadjah Mada serta bermalam di MAPAGAMA UGM yang ke esokan harinya itu akan memesan 'Brace'.

Pagi menjelang, saatnya saya bersiap untuk memesan 'Brace' tersebut di daerah Bantul. Hingga larut malam dan pada akhirnya selesai juga pembuatan 'Brace' tersebut. Alhasil saya sangat senang sekali bisa berjalan tanpa menggunakan tongkat. Walaupun menggunakan 'Brace' sakit dan ngilu karena besi-besi dan tidak bisa untuk dipakai berjalan jarak jauh, alhasil membuat saya cukup merasakan nikmatnya berjalan.

                                                  Saat latihan jalan menggunakan ‘Brace’

Sepulangnya dari Bantul untuk mengambil 'Brace' teman-teman saya yang sedang kumpul-kumpul di Gelanggang Mahasiswa UGM terkejut saat saya datang berjalan menggunakan 'Brace' teman-teman dari MAPAGAMA UGM dan Unit SELAM UGM menyambut saya dengan sangat gembira. Alih-alih yang awalnya hanya ingin berobat untuk mencari kesembuhan, ada saja durian runtuh alhasil saat saya pulang dan kembali bermalam di MAPAGAMA UGM saya di ajak oleh Banu salah satu anggota MAPAGAMA untuk bermain Sandboarding.
"Bang besok kita main pasir yu, kita seluncuran dari puncak undukan pasir di deket Parangtritis namanya Sandboarding semacam kaya main skateboard gitu hehehe." Ujar Banu sambil tertawa.

"Wih asik juga tuh Ban, belum pernah nyobain tuh sebelumnya. tapi nanti gue bisa ga ya?kalau duduk gimana ban, bisa?" Tanya saya terhadap Banu.

"Bisa bang, tenang aja ga ada yang gabisa. Iya gak, hehehe." Dengan khasnya Banu tersenyum.

Alhasil besok pagi saya bergegas menuju Parangkusumo, dengan mata terperana saya melihat dengan takjub keindahan alam yang diciptakan oleh sang Maha Kuasa, bentangan pasir yang sangat luas seakan berada di mesir hehehe. Tidak pakai lama saya langsung menuju puncak undakan pasir dengan menggunakan kedua tongkat saya sangat berat dan lelah sekali untuk menuju puncak undukan pasir di Parangkusumo, teman-teman saya sudah meluncur dengan asiknnya sedangkan saya masih berjalan untuk menggapai puncak undukan pasir.

                                                                   Saat berjalan menuju puncak undukan pasir.

Sekitar 10 menit saya berjalan akhirnya sampai juga di puncak undukan pasir, dengan tidak sabar saya langsung meluncur dengan posisi duduk dan kaki kiri saya pegang. Aaaaaaaaa seru sekali permainan ini, baru pertama kali mencoba langsung ketagihan. Tidak mempedulikan betapa susahnya untuk menggapai undukan pasir. Sekali meluncur alhasil ketagihan, walaupun butuh tenaga ekstra untuk mencapai puncak undukan pasir saya tetap bersemangat untuk mencobanya lagi. Walaupun kali ini untuk menggapai puncak undukan harus rela-rela mengotori celana dengan mengesot karena cukup tinggi tanjakan untuk menuju puncak undukan pasir yang lainnya di Parangkusumo.

Susah payah untuk menggapai puncak undukan pasir dibantu oleh Banu dan Aan.

Walaupun lelah sekali, dan saya hanya mencoba meluncur tiga kali itu sudah membuat saya cukup puas dan bangga atas keberhasilan melawan keterbatasan yang saya punya untuk tidak takut mencoba olahraga baru Sandboarding ini. Sangat beruntung mempunyai teman-teman yang sangat solid untuk membantu saya agar bisa melakukan olahraga yang berbau ekstreem. Senang sekali rasanya bisa merasakan olahraga Sandboarding di Yogyakarta, olahraga yang cukup baru di Indonesia ini hanya sedikit negara di dunia yang mempunyai tempat untuk olahraga ini, salah satunya yaitu Gumuk Pasir Pantai Parangkusumo-Yogyakarta. Berbanggalah sebagai warga negara Indonesia yang mempunyai keanekaragaman alam yang sangat kaya ini.

Meluncur

Hanya ingin mengatakan kepada dunia, ini INDONESIA banyak destinasi alam yang sangat indah dan masih banyak hal-hal lain yang di dalam nya untuk kita eksplore lebih dalam lagi kekayaan alam Indonesia dan tak lupa kita sebagai umat manusia untuk melestarikan alam di Indonesia ini.
 #Keterbatasan bukan suatu hambatan
 #TABAH SAMPAI AKHIR

Thursday 18 November 2010

Beberapa Taman Nasional Terindah di seluruh dunia

Taman nasional adalah sesuatu yang sangat berharga, karena di dalamnya kita bisa melihat banyak keindahan alam flora dan fauna yang khas dari suatu daerah. maka tak heran jika negara-negara di dunia ini berusaha untuk memugar dan mempercantik taman nasional yang mereka miliki, disamping usaha dari pemerintah, keindahan alami juga ikut mempengaruhi tingkat keindahan taman nasional tersebut.

inilah salah satu taman nasional terindah di daratan britania raya, dengan hamparan hijau pemandangan pegunungan snowdon di ketinggian 3560 kaki dari atas permukaan laut, membuatnya mempunyai hawa yang sejuk dan tentunya indah untuk dinikmati.



Disnilah kalian bisa menemukan snsai keindahan alam khas argentina dan Brazil, di dalamnya terdapat pemandangan alam hijau khas afrika selatan berbalu dengan pemandangan alam menakjubkn berupa air terjun iguazu yang sangat termasyur itu.



Anda ingin melihat pemandangan alam indah berpadu dengan danau bersih nanbiru yang senantiasa memanjakan mata anda?. Disinialh tempatnya, karena di taman nasional ini kalian disuguhi pemandangan alam khas eropa dengan Danau biru yang tentunya akan selalu menggoda anda.

Tuesday 19 January 2010

Sumbing- Sindoro, Si cantik yang Menggemaskan

Telah lama kami merencanakan ini, sebuah perjalanan naik gunung bersama. Sampai pada hari inilah keinginan itu terwujud. Naik gunung bersama, aku dan Sekar. Sekar adalah adikku di kantor. Dia satu ruangan dan satu divisi denganku. Sempat terjadi kebimbangan pada waktu itu. Antara keinginan untuk pulang kampung dan mewujudkan rencana kami. Di saat last minute, entah kenapa keinginanku untuk naik gunung lebih kuat.

Segera setelah Sholat Subuh selesai. Kulipat mukena, dan mengambil keril. Termenung beberapa saat, bingung apa yang harus di masukkan kedalamnya. Beberapa peralatan naik gunungku masih tercerai berai belum sempat di rapikan pada tempatnya setelah perjalanan naik gunung di beberapa minggu sebelumnya. Dua puluh menit berlalu, packing kilat selesai. Aku memasukkan beberapa baju, dan beberapa peralatan naik gunung pribadi. Lalu setelah itu mandi pagi dan bergegas ke kantor. Panggil tukang ojek, karena ada keril nemplok segede kulkas di punggung. Rasanya sangat mustahil sekali ke kantor naik bus dengan keril segede bagong.

Nah, ini dia. Trip yang aku maksud. Di awal kami merencanakan untuk mendaki 3S. Istilah yang dipakai oleh Sekar untuk misi kali ini. Menikmati Sumbing, Sindoro dan Slamet. Hehe…sebagai orang tua, aku hanya mengiyakan saja pada saat itu. Biarlah yang muda yang berkarya. Tidak ada target, yang penting aku menikmati perjalanan saja.Tiba di alun-alun Wonosobo sekitar pukul 8 pagi, kami berempat aku, Sekar, Siska, dan Aris beristirahat sejenak di sebuah warung lesehan. Sekedar mengisi perut yang lapar kami pesan makanan alakadarnya untuk sarapan. Sungguh unbelievable…makan sepuasnya berempat, uang yang aku keluarkan hanya Rp. 19.000,- . Wah sebuah hal yang langka apabila jajan makanan di Jakarta.

Sampai di BaseCamp Gn. Sumbing sekitar jam 11 siang. Kami berempat memanfaatkan waktu sampai menjelang jam 4 sore dengan tidur tiduran. Sengaja mengumpulkan stamina untuk pendakian kami di sore hari itu. Semuanya telah siap, masing-masing orang telah siap dengan peralatan pendakiannya. Kami berdoa di pimpin Aris, dan perjalanan itu di mulai. Jam 5 Shubuh kami summit. Sampailah di puncak. Subhanalloh langit begitu cerah dan bersahabat.
Turun dari Gunung Sumbing jam 8 pagi di keeseokan harinya dan sampai kembali di base camp jam 1-2 siang hari. Kami berempat memanfaatkan waktu sampai dengan jam 9 malam dengan beristirahat. Karena jam 9 di malam hari nya akan melanjutkan untuk mendaki ke Gunung Sindoro.
Gunung Sumbing dan Sindoro memang terdapat dilokasi yang berdekatan. Sehingga biasanya para pendaki selalu menjadikannya satu paket. Kalau mendaki Sindoro biasanya dilanjutkan dengan mendaki gunung Sumbing. Pun begitu sebaliknya.
Turun dari Gunung Sindoro di keesokan harinya jam 8 pagi turun dari puncak dan sekitar jam 4 sore kami sampai kembali di basecamp Sindoro.

See u in the next journey...

http://jejakpetualang.org

MENJELANG KEJUARAAN DAYUNG SMA SE JABODETABEK

Pada tahun 2007 tepatnya saya kelas dua SMA saya dan teman-teman pecinta alam SMA 4 DEPOK PLASMA (PETUALANG DAN PECINTA ALAM SMA N 4 DEPOK ). Akan mengikuti suatu kejuaraan dayung jabodetabek antar SMA yang di adakan oleh Universitas ISTN, dua minggu sebelum kejuaraan dimulai anggota PLASMA mengadakan seleksi untuk dikirim kejuaraan tersebut. Seleksi untuk mendapatkan posisi tim inti adalah :
 Lari keliling stadion UI.
 Push up.
 Sit up.
 Pul up.
Dari daftar yang diatas adalah bagian-bagian dari seleksi untuk mendapatkan tim inti, dan Alhamdulillah saya termasuk di dalam tim inti tersebut.
Kami semua latihan di danau UI dan di bantu oleh Mapala teknik UI yaitu KAPA, kami semua latihan seoptimal mungkin dikarenakan tim kami dituntu untuk juara. Mau tidak mau kami berlatih dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Dan pada saat kejuaraan tim kami pun langsung bertanding, dan di satu pertandingan itu terdapat empat SMA yang lain termasuk SMA 4 DEPOK. Dan akhirnya kami lolos babak penyisihan dan seterusnya sampai memasuki babak final. Pada babak final Tim kami pun bertanding dengan SMA 98 jakarta, SMK NASIONAL, SMA 99 jakarta. Dan pada saat bertanding tim kami mengalami kekalahan dan mendapatkan juara empat, namun kami dengan berbesar hati menerimanya. Mungkin ini yang terbaik yang bisa kami berikan untuk Organisasi pecinta alam kami dan SMA 4 DEPOK.

LEGENDA GUNUNG ARJUNA

Gunung-gunung di Jawa Timur banyak yang masih aktif dan kaya akan legenda. Kekayaan perasaan batin masyarakat di tambah dengan penghargaan kepada alam, terutama gunung, menciptakan berbagai legenda. Salah satunya adalah legenda tentang gunung Arjuna.

Masyarakat Jawa percaya bahwa kisah dalam wayang adalah kejadian sebenarnya yang terjadi di tanah Jawa. Para dewa-dewa pun diyakini bersemayam di puncak-puncak gunung. Gunung Arjuna memiliki ketinggian 3.339 meter dari permukaan laut, namun menurut legenda, dahulu tinggi gunung ini hampir menyentuh langit. Karena perbuatan Arjuna maka gunung ini tingginya menjadi berkurang. Arjuna adalah seorang ksatria Pendawa yang gemar bertapa, yang biasanya bertujuan untuk memperoleh kesaktian dan pusaka supaya dapat memenangkan perang Baratayudha.

Kali ini Arjuna bertapa di puncak gunung dengan sangat tekunnya, hingga berbulan-bulan. Karena ketekunannya, tubuhnya mengeluarkan sinar yang memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Hal ini menimbulkan goro-goro (persoalan besar) di Kahyangan Suralaya. Kahyangan geger. Kawah condrodimuko mendidih dan menyemburkan muntahan lahar. Petir menggelegar di siang bolong. Bahkan gunung tempatnya bertapa menjadi terangkat menjulang ke langit.

Para Dewa sangat kuatir, dan kemudian mereka berkumpul mengadakan sidang yang dipimpin oleh Batara Guru. Dari sidang paripurna, para Dewa memutuskan bahwa hanya Batara Narada yang bakal sanggup menyelesaikan masalah. Karena seperti biasanya, bidadari cantikpun tak akan sanggup membangunkan tapa Arjuna.

Batara Narada segera turun ke Marcapada, mencari titah yang menjadi sumber goro-goro. Sesaat ia terbang, berputar-putar di angkasa.

Dilihatnya Arjuna sedang bertapa di puncak gunung. Bersabdalah Batara Narada, "Cucuku Arjuna, bangunlah dari tapamu. Semua orang bahkan para Dewa akan menjadi celaka bila kau tak menghentikan tapamu." Arjuna mendengar panggilan tersebut. Namun karena keangkuhannya, justru dia malah semakin tekun bertapa. Dia berfikir bila dia tidak mau bangun pasti Dewa-dewa akan kebingungan dan akan menghadiahkan banyak senjata dan kesaktian.

Batara Narada gagal membangunkan tapa Arjuna, meskipun dia sudah menjanjikan berbagai kesaktian. Dengan bingung dan putus asa, Batara Narada segera terbang kembali ke Kahyangan. Sidang susulanpun segera digelar untuk mencari cara bagaimana membangunkan sang Arjuna dari tapanya.

Akhirnya diutuslah Batara Ismaya yang menjelma menjadi Semar untuk membangunkan tapa Arjuna. Bersama dengan Togog, mereka berdua segera bertapa di masing-masing sisi gunung tempat Arjuna bertapa. Berkat kesaktian mereka, tubuh mereka berubah menjadi tinggi besar hingga melampaui puncak gunung. Lalu mereka mengeruk bagian bawah gunung itu dan memotongnya. Mereka melemparkan puncak gunung itu ke tempat lain.

Arjuna segera terbangun dari tapanya. Dia memperoleh nasehat dari Semar bahwa tindakannya itu tidak benar. Gunung tempat Arjuna bertapa itu diberi nama Gunung Arjuna. Potongan gunung yang di lempar diberi nama Gunung Wukir.