Tuesday 23 December 2014

TIPS AND TRIK DEADLINE






Kali ini saya akan sedikit share pengalaman saya ketika menghadapi DEADLINE. Acap kali ketika mendengar kata 'Deadline' sebagai penulis merasa akan dikejar-kejar kewajibannya sebagai menulis. Bahkan seringkali penulis merasakan diam ditempat atau bisa disebut Writer's Block. Dimana ketika kita sedang menulis suatu cerita, sedang asik mengikuti alur yang mengalun bagaikan lantunan sebuah lagu, tiba-tiba lagu itu kusut alias ketika menulis itu kehabisan ide. Disini saya akan sedikit share tips and triknnya menurut pengalaman saya, cekidot ya....!!!
  1. Ketika memiliki deadline tentukan berapa banyak waktu yang kita miliki untuk mengerjakan deadline. #DEADLINE
  2.       Tentukan juga berapa banyak tulisan yang harus kita buat hingga batas waktu tersebut. #DEADLINE
  3.       Cobalah untuk tidak menggunakan kata BESOK, ketika sedang menghadapi DEADLINE. #DEADLINE
  4.       Selesaikan tulisanmu beberapa hari sebelum DEADLINE, sehingga kita bisa mengedit tulisan kita sendiri sebelum waktu yang sudah ditentukan. #DEADLINE
  5. Setidaknya seminggu sekali sempatkan waktu untuk membaca keseluruhan tulisan yang sudah kita buat. #DEADLINE
  6.   Tentukan waktu-waktu untuk menulis dan DISIPLIN dalam mematuhi waktu tersebut. #DEADLINE
  7. Misalnya, putuskan bangun lebih awal 30 menit untuk menulis, atau kerjakan tulisan tiap hari agar tepat waktu sampai waktu yang ditentukan. #DEADLINE
  8. Menyisihkan sebagian waktu makan siang untuk menulis. #DEADLINE
  9.  Yang terpenting tetapkan TUJUAN yang realistis dan step by step untuk selalu dikerjakan. #DEADLINE
  10.  Gunakan timer ketika sedang observasi untuk menambah kosah kata untuk sebuah tulisan yang mendekati sempurna. #DEADLINE
  11.  Seringkali kita melakukan observasi untuk tulisan melalui internet dan tak jarang sehingga membunuh waktu secara perlahan. #DEADLINE
  12. Gunakan timer ketika kita browsing untuk observasi di internet, misalnya menulis 1 Jam dan Browsing selama 30 menit. #DEADLINE
  13. Dengan demikian kita bisa mengefesienkan waktu untuk menari diatas pena. #DEADLINE
  14. Ingat, jangan sampai lupa waktu juga kalau sedang Deadline ingat Shalat, makan serta istirahatkan tubuh sejenak untuk melanjutkan tulisan. #DEADLINE
  15. Kita juga perlu mengatur waktu, agar rehat sejenak ketika menghadapi Deadline. #DEADLINE
  16. Tujuaanya agar kita memiliki semangat baru dan pikiran yang Fresh ketika akan melanjutkan sebuhah tulisan. #DEADLINE
  17. Beryukurlah karena dengan Deadline, waktu kita dapat diatur dengan baik melaui deadline. #DEADLINE


Sunday 26 January 2014

Asiknya berseluncur di atas pasir "Sandboarding'

Yogyakarta, tempat yang Istimewa ini selalu ada hal menarik untuk dilakukan baik dari segi wisata alam atau kuliner. Jika selama ini anda hanya melihat kegiatan outdoor bernama "Sandboarding" di Luar Negeri, sekarang di Indonesia tepatnya Yogyakarta sudah memiliki lokasi yang sangat cocok digunakan untuk kegiatan tersebut.


Endapan pasir bertemu arus laut urung menjadi delta, kuatnya arus pantai selatan turut mengacak pasir merapi yang memanjang di selatan Jogja sampai barat jawa tengah, dengan bantuan angin yang berhembus, pasir membentuk sebuah bentangan alam yang khas dengan teksturnya yang melembut serta ritmenya yang teratur. gumuk pasir Parangkusumo, salah satu keunikan bentuk lahan di selatan Jogja.

Sandboarding merupakan olahraga permainan menggunakan papan seluncur yang dipergunakan di atas pasir. Lokasi untuk bermain Sandboarding sangat mudah untuk dijangkau yaitu terletak di Parang Kusumo, tempat ini bersebelahan dengan Pantai Parang Tritis yang menjadi salah satu icon kota Jogja.

Ketika anda berada diatas pasir dan siap meluncur adrenalin anda akan di uji disini, antara perasaan takut atau berani. Dengan ketinggian sekitar 5 - 7 M anda akan merasakan adrenalin meningkat dengan cepat setelah meluncur, jatuh bangun berluluran pasir sudah menjadi hal biasa dalam olahraga ini. Dengan alat pengaman Sandboarding berupa helm, pengaman tangan dan lutut kaki.

Pada akhir tahun 2013 lalu saya berkunjung ke Jogja yang awalnya hanya untuk ingin mendapatkan alat bantu 'Brace' (alat untuk berjalan tanpa menggunakan tongkat) karena saat ini saya berjalan dengan menggunakan alat bantu tongkat yang pada tahun 2010 sempat mengalami kecelakaan, namun beruntung saya sebelumnya menjadi anggota Mahasiswa Pecinta Alam MAPA Gunadarma. Walaupun saat ini saya menggunakan alat bantu untuk berjalan, banyak teman-teman dari Mapala lain yang sering membantu saya apabila Travelling.

Beruntung saya mempunyai keluarga besar di Mahasiswa pecinta alam, karena hampir setiap kota pasti ada saja Mapala di daerah nya masing-masing. Pada saat itu saya berkunjung ke Yogyakarta, dan bersinggah di Universitas Gadjah Mada serta bermalam di MAPAGAMA UGM yang ke esokan harinya itu akan memesan 'Brace'.

Pagi menjelang, saatnya saya bersiap untuk memesan 'Brace' tersebut di daerah Bantul. Hingga larut malam dan pada akhirnya selesai juga pembuatan 'Brace' tersebut. Alhasil saya sangat senang sekali bisa berjalan tanpa menggunakan tongkat. Walaupun menggunakan 'Brace' sakit dan ngilu karena besi-besi dan tidak bisa untuk dipakai berjalan jarak jauh, alhasil membuat saya cukup merasakan nikmatnya berjalan.

                                                  Saat latihan jalan menggunakan ‘Brace’

Sepulangnya dari Bantul untuk mengambil 'Brace' teman-teman saya yang sedang kumpul-kumpul di Gelanggang Mahasiswa UGM terkejut saat saya datang berjalan menggunakan 'Brace' teman-teman dari MAPAGAMA UGM dan Unit SELAM UGM menyambut saya dengan sangat gembira. Alih-alih yang awalnya hanya ingin berobat untuk mencari kesembuhan, ada saja durian runtuh alhasil saat saya pulang dan kembali bermalam di MAPAGAMA UGM saya di ajak oleh Banu salah satu anggota MAPAGAMA untuk bermain Sandboarding.
"Bang besok kita main pasir yu, kita seluncuran dari puncak undukan pasir di deket Parangtritis namanya Sandboarding semacam kaya main skateboard gitu hehehe." Ujar Banu sambil tertawa.

"Wih asik juga tuh Ban, belum pernah nyobain tuh sebelumnya. tapi nanti gue bisa ga ya?kalau duduk gimana ban, bisa?" Tanya saya terhadap Banu.

"Bisa bang, tenang aja ga ada yang gabisa. Iya gak, hehehe." Dengan khasnya Banu tersenyum.

Alhasil besok pagi saya bergegas menuju Parangkusumo, dengan mata terperana saya melihat dengan takjub keindahan alam yang diciptakan oleh sang Maha Kuasa, bentangan pasir yang sangat luas seakan berada di mesir hehehe. Tidak pakai lama saya langsung menuju puncak undakan pasir dengan menggunakan kedua tongkat saya sangat berat dan lelah sekali untuk menuju puncak undukan pasir di Parangkusumo, teman-teman saya sudah meluncur dengan asiknnya sedangkan saya masih berjalan untuk menggapai puncak undukan pasir.

                                                                   Saat berjalan menuju puncak undukan pasir.

Sekitar 10 menit saya berjalan akhirnya sampai juga di puncak undukan pasir, dengan tidak sabar saya langsung meluncur dengan posisi duduk dan kaki kiri saya pegang. Aaaaaaaaa seru sekali permainan ini, baru pertama kali mencoba langsung ketagihan. Tidak mempedulikan betapa susahnya untuk menggapai undukan pasir. Sekali meluncur alhasil ketagihan, walaupun butuh tenaga ekstra untuk mencapai puncak undukan pasir saya tetap bersemangat untuk mencobanya lagi. Walaupun kali ini untuk menggapai puncak undukan harus rela-rela mengotori celana dengan mengesot karena cukup tinggi tanjakan untuk menuju puncak undukan pasir yang lainnya di Parangkusumo.

Susah payah untuk menggapai puncak undukan pasir dibantu oleh Banu dan Aan.

Walaupun lelah sekali, dan saya hanya mencoba meluncur tiga kali itu sudah membuat saya cukup puas dan bangga atas keberhasilan melawan keterbatasan yang saya punya untuk tidak takut mencoba olahraga baru Sandboarding ini. Sangat beruntung mempunyai teman-teman yang sangat solid untuk membantu saya agar bisa melakukan olahraga yang berbau ekstreem. Senang sekali rasanya bisa merasakan olahraga Sandboarding di Yogyakarta, olahraga yang cukup baru di Indonesia ini hanya sedikit negara di dunia yang mempunyai tempat untuk olahraga ini, salah satunya yaitu Gumuk Pasir Pantai Parangkusumo-Yogyakarta. Berbanggalah sebagai warga negara Indonesia yang mempunyai keanekaragaman alam yang sangat kaya ini.

Meluncur

Hanya ingin mengatakan kepada dunia, ini INDONESIA banyak destinasi alam yang sangat indah dan masih banyak hal-hal lain yang di dalam nya untuk kita eksplore lebih dalam lagi kekayaan alam Indonesia dan tak lupa kita sebagai umat manusia untuk melestarikan alam di Indonesia ini.
 #Keterbatasan bukan suatu hambatan
 #TABAH SAMPAI AKHIR